Total Tayangan Halaman

Tampilkan postingan dengan label Dailyinna. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dailyinna. Tampilkan semua postingan

Minggu, 01 Januari 2017

Hot Food Lulu Hypermart, Cakung

Hypermart ini nyatanya tidak jauh beda dengan mart sejenisnya. Keliatannya. Kesan pertama saya boleh salah karena toh tadi ngarepnya akan disambut musik ala-ala timur tengah. Tapi begitu memasuki pintu masuk lantai GF, mata saya langsung tertuju stall Rostery yang berisi semua jenis kacang-kacangan, bumbu-bumbu bubuk khas timteng kopi, coklat dan berbagai jenis kurma. Saya cuma belanja kurma Tunisia, cakep bentuknya. Jenis kacang-kacangan dan biji-bijian menurut saya lebih murah belanja online #eh. 


Hot Food adalah stall yang paling menyita perhatian. Surga kuliner masakan dan bakery timur tengah. Saat saya datang memang jam makan siang, stall makanan saya liat penuh, mata saya menyapu tray makanan yang berjejer. Kentang balado, nasi goreng, balado terong, bakso saya lewatkan. Vegetable Pulao rice dan Kerala Style Mutton roast, shawarma ayam, roti baguette keju &daging akhirnya jadi pilihan makan siang saya (astaga banyak juga yah) ada pilihan berbagai jenis Infused water dan jus segar di sini. Infused water jeruk dibandrol 5k, jus alpukat 8k.


 Dan juaranya tentunya nasi dan mutton tea. Aih, finger linking good. Saya sampai jilat jari karena bumbu mutton dan nasinya yang berasa banget. Ngarab banget, dan cendrung pedas.

Begitu saya balik lagi ke stall makanan, ehem, itu mutton kok kayaknya ga ada yang nyentuh yah. Hahahaha. 

Owh iya, di stall ini semua jenis kue dan makanan dihargai per ons dan dikemas pakai kotak plastik. Selanjutnya dibayar di kasir di daerah meja makan. Owh iya, beruntung sebelum pulang, nasi briyani yang sold out tersedia kembali dengan dua pilihan protein: kambing dan ayam. Rasanya? Rekomendiiidddd!
 Dan berbagai jenis kue khas arab ini menurut saya overpriced. Not so happy dengan rasanyapun.

Yang senang buah-buahan, Lulu mungkin bs jadi pilihan, ga terlalu lengkap cuma untuk jenis buah dan sayur standar harga cukup bersaing, bisa cek toko sebelah, murce. Dan ehem, baru kali ini saya ketemu supermarket jualan jengkol 😂

Overall, saya terkesan dengan Hot Food dan rostery stallnya aja. Karena sisa jualan lainnya ga beda dengan hypermart lainnya. Padahal saya tadi berharapnya nemu makanan kemasan dari sana, seperti mammoul. #kangenmamoul 😀


jika berniat ke sana malam hari, koridor pejalan kaki ini wajib jadi spot foto, kebayang cakep lampunya pas nyala malam hari. 

Jika ada yang mengajak kembali ke Lulu Hypermart Cakung, Jakarta, saya rela. Walau harus menempuh 1,5 jam perjalanan via bus TJ dari Harmoni. Semua karena Hot Foodnya. 😂

Note:
Rute bus transjakarta dari Harmoni:
Pulogadung-Asmi ( transit) sambung bus tj Asmi-Harapan Indah.  Turun di halte Lulu Hypermart. Halte tanpa shellter halte bus tj.


Jumat, 23 Desember 2016

Lanyard

Sejak 17 Agustus 2016, pengguna bus transjakarta khususnya koridor satu, diikuti oleh koridor lainnya, wajib "tap out" e-money untuk keluar dari halte. Awalnya banyak yang mengeluh karena terjadi tumpukan antrian apalagi pintu keluar kadang satu pintu dengan pintu masuk.
Makin lama, para pengguna bus massa ini makin ambil bagian agar antrian tidak terlalu panjang, mempersiapkan kartu ketika akan turun bus. Beberapa lainnya seperti saya yang biasanya stand by kartu di satu tas yang bisa diambil dengan dua kali gerakan akhirnya memakai gantungan kartu, (lanyard) seperti kebanyakan yg dipakai para roker (rombongan kereta). Alhamdulillah ini sangat membantu kelancaran proses keluar halte. 


Cara lain yg dilakukan biasanya "nappingin" orang lain yg tidak/lupa bawa kartu, lumayan mempercepat 2-5 detik.

Perempuan adalah penumpang yg paling banyak pakai lanyard, sementara bapak-bapak masih aja rogoh saku, cari dompet persis di depan "gate" tap out. Errrr...

Kami Alumni 212

Teman,
Aksi 411 dan 212 menunjukkan wajah islam, profil muslim sejatinya. Nyatanya kita memang bisa untuk antri sangat tertib bahkan dalam keadaan panas, hujan sekalipun. Kita bisa sangat bersabar untuk berlapang-lapang dalam majelis, berbagi halaman kita dengan orang yang tidak kita kenal.
Teman,
Nyatanya, kita sangat ringan tangan untuk tidak membuang sampah sembarang, atau bahkan dengan kerelaan hati tanpa bayaran sekalipun memungut sampah di sekitar kita.
Nyatanya, kita bisa dengan sangat manis mematuhi aturan, tidak menginjak/merusak tanaman bahkan dalam keadaan terdesak sekalipun kita enggan untuk menapakan kaki kita barang sebentar diatas rumput hijau taman.
Teman,
Nyatanya, kita adalah ummat sangat pemurah dan gemar memberi. Makanan sangat berlimpah, tanpa pandang bulu, kita sangat dermawan memberikan makanan, minuman kepada orang sebelah kita. Cerita tukang donat yang karena kemurahan hatinya membagikan donat secara justru berbalas kontan saat itu juga, berkalilipat. Cerita ibu-ibu negeri yang tanpa iming-iming apapun selain keridhaannya merelakan waktu sibuk di dapur, membagikan makanan di jalanan kepada siapapun yang lewat. Cerita tentang kedermawan ini mungkin butuh satu buku untuk dituliskan. Tidak ada yang menafikkan bagaimana logistik sangat melimpah ruah saat konvensi akbar tersebut.
Teman,
Nyatanya kita bisa sangat sayang dengan orang yang baru kita temui, sekalipun karena kecintaan yang sama. Cerita kaum Anshar dan Muhajirin terpampang nyata di depan kita. Penduduk Jakarta menyambut takzim penuh sayang saudara-saudara seiman yang datang dari Papua, Aceh, Padang, Ciamis, dari manapun. Apa mereka pernah kenal sebelumnya? Sebagian kecil mungkin, sebagian besar itu adalah perjumpaan pertama mereka.
Teman,
nyatanya kita adalah ummat yang kuat. Cerita tentang mujahid Ciamis berjalan ratusan kilo ke Jakarta akan terpatri jelas dalam ingatan kita dalam beberapa masa ke depan, mungkin ini yang akan dengan bangga kita ceritakan pada anak cucu kita nanti.
Teman,
Nyatanya kita adalah ummat yang bisa merapatkan barisan, melupakan perbedaan dalam islam sendiri. Puluhan bendera berbagai warna bisa berkibar di langit yang sama tanpa berebut perhatian
Teman,
Nyatanya kita adalah ummat yang bisa menahan diri, tidak gampang terprovokasi. Selama berjam-berjam kita bisa duduk tenang, awas dan mawas diri, saling menjaga.
Teman,
Nyatanya, ulama-ulama kita adalah negosiator dan orator ulung. No doubt about it.
Teman,
Cerita diatas tak akan kita biarkan menguap, hilang tanpa bekas, tak meninggalkan jejak. Karena;
Teman,
Kita hari ini, esok, lusa dan seterusnya adalah kita saat hadir dan yang menjadi saksi melalui media manapun di 411 dan 212. kita hari ini, esok, lusa dan seterusnya adalah kita yang taat, tertib, sabar, pemurah, penyayang, pantang menyerah.
Kita hari ini, esok, lusa dan seterusnya adalah kita yang menghormati bukan hanya sesama muslim tapi juga menghargai yang berbeda agama dengan kita.
Teman,
Kita hari ini, esok, lusa dan seterusnya adalah kita yang merasa diawasi terus oleh kameraNya bukan kamera orang lain.
Teman,
Kita hari ini, esok, lusa dan seterusnya adalah kita yang suka bertabayyun atas berita apapun yang kita terima. Kita hari ini, esok, lusa dan seterusnya adalah kita yang bertanggung jawab atas semua jempol, karena hisabNya tidak akan luput.
Teman,
Kita hari ini, esok, lusa dan seterusnya adalah kita yang tidak hanya marah ketika Al Quran dinista, kita hari ini esok dan seterusnya adalah kita yang cinta Al Qur'an, rajin berinteraksi dengannya.
Kita hari ini, esok,lusa dan seterusnya adalah yang tidak akan membiarkan satu hari terlewatkan tanpa berinteraksi dengan Al Quran. Ambil, buka kembali Al Quran yang mungkin satu tahun lebih tidak sentuh, berdebu dipojok paling atas rak buku. Kita hari ini, esok, lusa dan seterusnya adalah kita yang mempelajari makna, tafsir dan amalkan isi Alquran.
Teman,
Kita hari ini, esok, lusa dan seterusnya adalah kita yang akan menjaga shalat dalam keadaan apapun.
Teman,
Kita hari ini, esok, lusa dan seterusnya adalah kita yang senantiasa menjaga ukhuwah. Karena kita adalah gengaman tangan dan bangunan yang kuat jika saling bersatu.
Teman,
kita hari ini, esok, lusa dan seterusnya adalah kita yang tidak mudah terlena, jumawa, ujub karena kemeriahan 411 dan 212. kita hari ini, esok, lusa dan seterusnya adalah kita yang menjaga agar semangat 411 dan 212 tetap terjaga dalam kerendahan hati sehingga bisa dengan lantang berkata " Saya bangga sebagai Islam".
#kamialumni212 #212itukami #dailyinna