Biar kata pergi sendiri, bawaan saya ternyata masuk dalam timbangan yang paling berat diantara jemaah serombongan. hahaha. berikut saya bagi hal-hal penting yang harus dibawa saat berangkat haji tahun 2015
Pakaian.
Disesuaikan dengan kebutuhan baik jumlah maupun jenis,
tidak harus baru. Karena ukuran badan mini begini, membeli baju saat di tanah suci, is not an
option.
- baju: pakaian umroh
tidak harus putih. Memang rata-rata ciri jamaah dari rumpun Melayu adalah
berpakain/mukena putih. Pakem harus putih dan baru seharusnya diganti dengan
tidak transparan/membentuk (hindari bahan pakain berbahan jersey). Sayangnya
banyak yang tanpa disadari pakaian yang dipakai justru transparan dan membentuk
tubuh. Mengenai jumlah, disesuaikan
dengan kebutuhan. Saya pribadi membawa kurang lebih 12 (dan ini termasuk banyak
banget hehehe) baju yang terdiri dari gamis, 2 pakaian putih, 2 daster batik, seragam
batik KBIH serta bbrp
atasan yang saya mix match dengan rok
hitam yang saya bisa pakai berkali-kali.
-
Mukena: bawa 2 udah lebih
dari cukup selain, jilbab-jilbab besar yang dipakai sehari-hari dan difungsikan
sebagai mukena. Seorang teman berbagi info selama haji Cuma membawa 5 setelan
baju yang termasuk jilbab yang berfungsi sebagai jilbab.
- Handuk: cukup bawa ukuran
kecil. Disarankan untuk membawa handuk muka yang dipergunakan untuk melindungi
kepala. Bisa digunakan saat wukuf dengan cara membasahi handuk dengan air untuk
menutup kepala (bagi lelaki perhatikan ketika dalam keadaan tidak ihram
- Singlet dan celana panjang
kulot tipis berkantong. Kedua pakaian ini saya fungsikan sebagai penyimpan uang
dan kartu
- Disposal underwear. Jika memang
biasa menggunakan ini, boleh dipergunakan terutama untuk hari puncak
(Wukuf,Melontar Jumroh)
- Tas ransel: tas ransel kecil yang nyaman
dipakai. Saya pergunakan untuk ke mesjid dan ziarah dan juga ketika hari puncak.
Hindari tas ransel yang besar karena beberapa titik di masjidil haram dan
Madinah tidak diperbolehkan masuk. Ransel ini sangat berguna ketika saya
membawa air zam-zam dari mesjid untuk konsumsi di rumah.
- pashmina/kain panjang. berguna untuk jadi bilik darurat ketika berada acara puncak haji.
- alas kaki yang nyaman. selama di sana saya cukup nyaman dengan pakai sandal jepit (bukan bahan karet)
Kebutuhan toilet dan sejenisnya.
Jika membawa kebutuhan toilet berupa cairan maka bagi
2 kemasan yang dibawa. Satu untuk ukuran kabin (kurang dari 100ml) dan yang
ukuran besar untuk ditaruh dibagasi. Ukuran kabin sangat berguna meringankan
beban bawaan ketika masuk asrama dan pas hari puncak rangkaian haji. Seperti halnya pakaian, warung serba ada
mulai dari kebutuhan toilet seperti sabun, tali dan jepitan jemuran, serta
oleh-oleh ada di daerah penginapan jemaah haji. yang berjumlah lebih dari 100ml maka alat-alat
benda tajam seperti gunting, pisau dan gunting disimpan di bagasi.
- Kebutuhan toilet pribadi:
sabun, sampo (bisa menggunakan yang sachetan, lebih praktis), pembesih muka, kapas, sunblock spf minimal 30
seperti parasol, banana dsbnya.
- Gunting kuku dan gunting
kecil untuk tahalul disimpan di bagasi.
- Gantungan baju (kalo bisa
dari besi agar tidak patah ketika masuk bagasi) untuk jemuran. Untuk penjepit,
peniti lebih disarankan. Ketika musim
panas, maka waktu yang dibutuhkan untuk kering baju adalah kurang lebih 2 jam
untuk pakaian yang dicuci manual. Walau hotel yang kami tempati di Jarwal Taisir
menyediakan 8 mesin cuci di lantai dasar, saya memilih menggunakan cuci manual,
rendam di wastafel dengan ember KFC (iya, ember kfc putih itu J)
untuk wadah bilasan.
Jemaah haji mendapatkan satu kit perlengkapan
obat-obat yang sangat lengkap. Kit tersebut berisi masker kain kasa 4, oralit,
salep, kain kasa,obat-obatan generic lainnya serta satu box masker operasi
(yang berwarna hijau itu)
- Masker kain/washable (3-4 buah). Masker kain sangat
disarankan untuk dipakai karena cuaca yang sangat kering dan debu yang cukup
intense. Tips dari dokter kloter saat itu, basahi masker kain untuk mendapatkan
kelembaban yang cukup. Masker putih kasa yang diberikan saat di asrama haji
bisa dicuci ulang untuk dipakai berkali-kali.
- Obat-obatan pribadi, sesuai kebutuhan seperti minyak kayu putih,
antangin, freshcare, tensoplast (mau nulis handiplast, tapi katanya so old
school, ketauan angkatan tahun berapa)
- Kacamata hitam. A must item, karena cahaya mataharinya sangat
terik.
- Topi. Saya sih ga bawa saat itu, tapi akhirnya beli seharga 10
Riyal di warung depan hotel untuk acara puncak haji.
- Botol spray. Ini juga dibagikan oleh pemerintah. Spray ini
berguna untuk menjaga kelembaban muka. Diisi air zam-zam, semberiwing segar
menghalau panas haramain.
- Payung. Memungkinkan untuk dipakai ketika ziarah, ke mesjid
(yang berjalan kaki mesjid) dan hari puncak haji.

Alhamdulillah termasuk tidak picky untuk urusan
makanan. Apa aja saya makan, baik itu makanan jatah pemerintah yang less bumbu,
tanpa sambel selama 15 hari di kota Mekkah, 9 hari full day di Kota madinah
plus saat hari puncak haji maupun jajanan sandwich murah meriah seharga 2-3
riyal saya nikmati. Warung kelontong yang berada di daerah penginapan juga
cukup sangat menyediakan berbagai kebutuhan jemaah yang ingin memasak sendiri. Sayur
mayor serta buah-buahannya. Tidak mau repot masak, tinggal beli di pasar
kaget di depan penginapan seharga 2-5
riyalan untuk satu lauk ukuran sedang.
Demi keselamatan jemaah tidak diperbolehkan memasak di
penginapan, sehingga dapur juga tidak disediakan oleh penyelenggara haji. Tapi beberapa
jamaah yang berhati-hati dan menjaga keselamatan penggunaan alat-alat listrik
seperti rice cooker, pemasak air dan blender baik yang dibawa dari tanah air
maupun dibeli di sana memilih untuk memasak. Konsekuensi satu paketnya adalah
biasanya mereka juga membawa beras dari tanah air. Selain alasan penghematan,
ketidakcocokan beras juga menjadi alasan
beberapa jemaah memasak di penginapan.
Harga rice cooker ukuran 1 liter di mekkah sekitar
40-50 Riyal.
Pisau kecil, piring/mangkok/gelas/botol minuman plastik,
termasuk barang penting yang harus dibawa jemaah. Terutama pisau yang berguna
untuk memotong buah yang diberi sepaket dengan jatah makanan. Jatah buah yang
diberikan adalah apel, pisang dan jeruk.
Oh iya, selain kit obat-obatan yang didapat di Tanah
Air, Jemaah juga mendapatkan jatah kita minuman yang berisi gula pasir, the,
creamer, kopi, saus/sambel, kecap, cangkir kecil dan 3 buah pop mie bertulisan arab. Hehhe. Untuk yang suka saus
saya sarankan bawa dari tanah air juga karena saus sambel dengan merk yang
sama, rasanya berbeda.
Yang tidak kalah penting untuk dibawa adalah:
- Colokan converter, di hotel
kami colokan indonesia cocok dipergunakan di hotel. Beberapa hotel lain masih
menggunakan colokan segitiga.
- Colokan berjamaah (kabel
roll). Barang penting ini kudu wajib dibawa untuk puncak haji karena colokan
listrik yang disediakan sangat terbatas
- Kantong plastic/kresek/plastic
putih. Ibuk-ibuk tau sangat pentingnya benda ini. :
- Karet gelang/peniti
- Pulpen/spidol: terpakai
untuk mengisi form di asrama haji dan di pesawat
-
Al quran kecil.
-
alat penerang saat di Muzdalifah
saat mengumpulkan batu kecil untuk melontar bisa menggunakan penerangan handphone, jika ingin berhemat
batrai bisa membawa senter mainan seharga Rp5.000. senter ini terpakai juga
ketika hotel kami mati listrik.
- Oleh-oleh khas Indonesia. Sisihkan
barang/makanan khas Indonesia untuk dibagikan kepada jemaah lain entah teman
sekloter atau jemaah Negara lain
- Buku bacaan saku. bisa dijadikan juga sebagai oleh-oleh.
Not To Mention:
- Selalu positive thinking. Apa yang kita dapat selama di tanah suci
adalah hal yang terbaik yang terjadi.
- Jangan sungkan untuk menolong sesama.
- Saat hari puncak haji jangan lupa membawa: pisau kecil, kain panjang, ember,
colokan berjamaah, kantong plastik, piring/mangkok, alas plastik saat mabid
sebentar di Muzdalifah. Beberapa jemaah membeli tikar seharga 1- Riyal. Saya memilih
membawa kardus bekas dan plastik hitam sampah yang diminta ke pihak hotel untuk
alasan kepraktisan bawaan.
- Pecahan Rp.50.00 dan Rp.100.000 diterima di beberapa warung di
Medinah, Mekkah. Rp 100.000 dihargai 25 Riyal.
Nilai rupiah menguat begitu puncak haji telah lewat.
- Pilihan membeli atau membawa dari tanah air disesuaikan dengan
efisiensi waktu dan biaya sesuai dengan kondisi masing-masing.