Total Tayangan Halaman

Senin, 05 Oktober 2009

Menjawab Hubungan Jam Kejadian Musibah dengan Alquran

ini sekedar sharing dengan segala keterbatasan ilmu. maaf kalo tidak berkenan

awalnya gw sempet percaya dengan menghubung2kan kejadian jam musibah itu dengan ayat2 alquran berdasarkan info dari postingan yang gw liat.
kemudian...gw diskuss dengan teman yang paham.alhamdulillah gw mendapat jawabannya.
insya Allah seperti ini..

gw copas yah...(nama temen belum gw cantumin nih)

==========================================
SMS Beredar Tentang Gempa dan Ayat
(Sumber: Redaksi nahimunkar.com)

Terjadinya gempa di Sumatra menimbulkan peristiwa-peristiwa yang mengiringinya. Di antaranya beredar SMS (pesan singkat lewat telepon seluler) yang tampaknya beredar luas, karena ada yang sampai bertanya ke radio da’wah. Dalam pembicaraan di masyarakat pun beredar.

Isi SMS:
Asslmu’lkm.SUBHANALLAH. Gempa 1 di Padang tjd pd pkul 17:16. gempa 2 pukul 17:58 dan gempa 3 pukul 08:52 segera lihat AL QUR’AN, cocokan no surat & ayat di atas.Dari +62853290033xx, 04-10-2009, 21.26

Kalau mendapat SMS seperti itu, perlu diingatkan: Cara melihat Al-Qur’an, memahaminya, mentadaburinya tidak dengan cara seperti itu. Itu cara dukun ramal yang mencocok-cocokkan saja. Kebetulan dianggap pas, tetapi malah jadi fitnah baru. Karena membuat metode dukun diangkat ke Islam. Maka jangan dilakukan ya!

Ummat Islam hendaknya berhati-hati ketika berbicara mengenai agama, Al-Qur’an, As-Sunnah, Aqidah, Tauhid, Fiqih, hukum-hukum Islam dan hal-hal yang memerlukan pembahasan secara detail, mendalam. Kecuali kalau hanya berbicara tentang hal-hal secara umum, misalnya mengajak: Ayo kita membantu saudara-saudara yang sedang tertimpa musibah, ayo kita shalat berjama’ah, ayo kita berlaku jujur, adil, tidak menyakiti dan sebagainya yang sifatnya umum belaka.

Kalau sudah bicara hal-hal yang detail atau mendalam, misalnya tentang merujuk ayat Al-Qur’an surat apa ayat berapa maksudnya apa dan sebagainya, kita serahkan kepada ahlinya. Dan ketika kita tidak tahu maka ada suruhan agar bertanya kepada ahli ilmu.

“…maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.” (QS An-Nahl : 43 dan QS Al-Anbiyaa’ : 7)

Benarlah nasihat yang mengatakan, ber-Islam itu tidak cukup hanya semangat saja, tetapi harus dengan ilmu (agama). Untuk memiliki ilmu (agama) maka harus bersungguh-sungguh menuntut ilmu itu kepada ahlinya.

Di saat kesadaran Ummat Islam relative agak meningkat di antaranya karena diingatkan oleh bencana-bencana, kadang semangat yang lagi meningkat itu terjebak oleh cara-cara pemahaman yang tidak sesuai dengan Islam. Akibatnya, SMS yang sebenarnya menyesatkan karena metodenya dalam cara merujuk kepada Al-Qur’an tidak benar (yakni nomor surat dan ayat dicocokkan dengan jam dan menit terjadinya gempa) itu justru di mana-mana dipegangi orang.

Semoga hal-hal semacam ini dapat dijelaskan oleh para ahlinya, hingga tercegah meratanya ajaran yang tidak benar


jika kita yg t'timpa musibah, yakini diri kita bhw ini peringatan-NYA spy kita m'perbaiki diri, atau azab-NYA atas dosa2 kita slama ini. Tp jika sodara kita yg t'timpa musibah, yakini diri kita & dirinya bhw ini ujian-NYA ...utk peningkatan iman-nya. Hanya ALLOH lah yg b'haq m'judge musibah itu, hukuman/ujian.

14 komentar:

  1. sampai saat ini saya juga masih menunggu penjelasan dari para ahli agama tentang sms itu ... benarkah menyesatkan atau tidak ... kalau menyesatkan ... dimana letak penyesatannya.Ambil sisi positifnya saja, sapa tahu, kita yang selama ini mungkin lupa dengan al-Quran jadi kembali membuka al-Quran paling tidak membaca isinya, setelah ada sms itu. soal meyakini benar atau tidaknya ada hubungan tersebut, Wallahualam, karena kebesaran Tuhan tidak ada batasnya dan pesan-pesannya kadang tidak sampai ke akal kita yang serba terbatas yang kadang selalu mengandalkan logika ...

    masalah ini sama dengan kejadian, ketika misalnya ada orang yang melihat lafaz Allah di langit. Orang yang ragu, pasti mengatakan itu fenomena alam semata atau menyebutnya sebagai hal yang berbau mistis. Tapi kita tidak pernah berpikir ... kepada siapa awan dan seluruh jagad raya ini tunduk, kecuali pada perintah Tuhan. Wallahu alam ...

    BalasHapus
  2. dimana letak penyesatannya.

    saya bukan ahli agama, tapi sekedar berbagi,mudah2an ndak keberatan. ^_^

    begini, ayat tersebut sudah diturunkan oleh Allah ta'ala, 14 abad silam, dan tafsirnya tentu sudah diketahui, secara umum adalah peringatan untuk kita, agar selalu berada di jalanNya, akan tetapi kemudian, makna ayat itu direduksi (kalau tidak mau dikatakan diselewengkan), hanya untuk menjustifikasi, bahwa gempa bumi di Sumbar dan tempat lainnya, sudah tertulis dalam al Qur'an.

    kalau dianggap kebetulan saja, ok finish, tapi kalau kemudian perilaku 'mencocok-cocokkan' ini terus dipelihara, maka yang ada, kita akan selalu sibuk, 'memperkosa' ayat Qur'an, demi realita yang di depan mata, dan ini tentu tidak sesuai dengan ajaran Nabi kita

    wallahu a'lam

    BalasHapus
  3. hmmm, kalau saya sih percaya, apa yang akan terjadi di dunia ini dan apa yang akan terjadi pada setiap manusia memang sudah digariskan Allah Swt, seperti yang tercantum dalam ayat Al-Quran di bawah ini, jadi bukan sekedar pembenaran terlepas benar atau tidaknya ada hubungan antara waktu terjadi gempa di sumbar dengan ayat-ayat Al-Quran ... mari kita renungkan saja ...

    “Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri, (yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh manusia berbuat kikir. dan barangsiapa yang berpaling (dari perintah-perintah Allah) Maka Sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”
    (QS Al-Hadid:22- 24

    BalasHapus
  4. baru dibahas pas kuliah kemaren sama ustaznya,
    beliau juga dapat sms yang sama
    trus, kita cek bareng2, deh
    intinya, ya namanya musibah, ga boleh hanya men-judge daerah itu aja...
    tapi memang musibah2 ini udah digariskan...
    panjang, deh...

    BalasHapus
  5. tadi pagi dpt sms berantai yang sama dr sobat ..malah ada tambahan..
    " sebarkan ke 15 orang , kalo tidak akan sial 5 tahun ke depan "...
    yyaa aammmppuuunn... trus kuingtkan aja kalo aku gak suka sms nyumpah2in model beginii..

    BalasHapus
  6. Suka dengan tulisan ini, dan Dia juga membuat masing2 manusia memiliki kelebihan dan kelemahan yang berbeda2 sehingga bisa saling mengenal dan membantu. Ada yang ahli ilmu agama, ada yang ahli ilmu biologi, ada yang ahli ilmu sosial dll, untuk urusan ini harus di tanyakan kepada yang ahli ilmu agama ya ^_^

    BalasHapus
  7. IMHO, Penyebaran sms itu memang seperti pisau yang punya 2 mata, ada untung-ruginya, seperti juga akal.
    Apakah Tuhan dengan sengaja membuat pesan yang tidak sampai?
    Bukankah Tuhan mengetahui segala sesuatu termasuk keterbatasan akal manusia?
    Sebagai manusia memang harus selalu menggunakan akal, betapapun terbatasnya akal itu karena itulah yang membedakannya dengan hewan, dan Tuhan memang memberikan akal kepada manusia sebagai tools agar bisa belajar tentang Nya.

    BalasHapus
  8. Yup. Efknya memang ada ku temukn pd kwn2ku, sosial ku, mrk atw kami, krn aku jg jd ikt2an manggt2, mengkaitkan dg kebijakn2 pemko yg ada unsur menganiaya masyrkt kcl, spt lbh mengutamakan investor hngga mghapus kepntgn masyrkt umut spt gk ada terminal, kebijakn wjib byr zakat lewat ptg gaji, yg gk mau diancm mutasi, pdhal hukum zakat udah ada aturan trsendiri, dsb, msh bnyk lg yg UUD bg yg berwenang, yg kaya makin kaya, yg miskin, gk dipikirin. Nah, ayat al isra 17.16 (yg ada di sms)pun jd pas bgt nyambung ke fenomena diats. Yah, udahlah, ujung2nya cm bs pasrah. Mudh2an bisa kt ambil positfnya deh, yaitu sm2 istghfar, menyadari dan memperbaiki ibdah dan keimanan pdNYA.

    BalasHapus
  9. itulah mungkin sebabnya perintah pertama yang diturunkan adalah "bacalah", bacalah dalam arti luas, karena Tuhan tahu ketebatasan akal manusia, maka ada hal-hal yang memang bagi manusia yang idealis tidak bisa diterima jika selalu menggunakan logika, padahal memahami dan belajar tentangNya tidak selalu menuntut kebenaran logika ansih.

    btw, kenapa yah banyak orang menganggap sms itu sebagai menjudge orang yang lagi kena musibah ... saya sih melihatnya untuk mengingatkan kita semua, bukan cuma yang lagi kena musibah, apalagi berpikir bahwa memang orang-orang yang kena gempa itu sedang diazab .... :)

    BalasHapus
  10. thanks for share mba inna.. kemaren2 udah baca artiannya di al-qur'an, tapi masih nggak paham juga.. paling nggak jangan sampe salah paham dan pencerahan dari artiannya..

    BalasHapus
  11. TFS Uni.
    Setuju dengan Uni Inna dan Pak Syamsul, jadinya malah sebagian kaum muslimin cenderung "memaksakan" agar pas gitu ya... Wallahu a'lam..

    BalasHapus