Total Tayangan Halaman

Rabu, 28 November 2012

Perokok Pasif? Saatnya Mengadu ke PeduliJakarta

Jadi biar kata larangan merokok terpasang di dinding kantor, tetap saja hampir tiap hari gw berjibaku melawan perokok aktif. heran?  udah pakai ngomel-ngomel, pakai nyindir, pakai masker biar tuh perokok aktif biar ngertiin dan sedikit sensitif ternyata ga ngaruh!. gw bersyukur kemudian setengah bigboss gw di promosi ke jabatan lain yang artinya dia akan pindah ruangan dan gw ga akan menghisap asapnya lagi. yiippi.
kalo sama setengah bigboss ini jangan ditanya frontalnya gw sama dia. udah ngomong langsung, doa khusus ketika beliau umrah gw titip ke belio adalah "supaya Bapak brenti merokok" mempan? ga tuh!.
Pokoknya seisi kantor tau kalo gw benci sama perokok aktif yang memperkosa hak yang tidak merokok.
selemah-lemahnya upaya gw adalah, berdoa. hehhehe. doa yang dizholimi katanya termasuk salah satu yang gampang dikabuli.

Walau cukup lama menunggu, akhirnya doa gw yang bertahun-tahun itu terwujud di tanggal 27 November 2012. Kantor tiba-tiba didatangi oleh hampir 6-8 petugas pemda(mengenai jumlah emang simpang siur nih, karena gw dengar cerita dari banyak versi)  yang kemudian menempel stiker  ini:






Ternyata si Bapak-bapak petugas ini mendapat aduan berupa surat dari seseorang yang (mengaku) karyawan kantor kami. Selain no fax yang tertera adalah nomor salah satu bagian di kantor juga ada yang ke-gap merokok di tangga, plusssss...puntung yang ada di dalam ruangan, gimana mau mengelak?

Sayaaang banget gw ga menyaksikan momen bersejarah ini. keren. petugas www.pedulijakarta.com responsif. Surat tersebut tertanggal 22 November dan ditindaklanjuti tanggal 27 November, keren ga tuh?. Terus katanya lagi, surat tersebut langsung ada disposisi dari wakil gubernur DKI. selama ini gw ga kepikiran untuk mengadu kesini, saat gw berkunjung ke site tersebut, ternyata foto head websitenya gambar gubernur sebelumnya alias Pak Foke. huwaaaa...ternyata udah warisan.


Nah gw akhirya mencoba kirim pengaduan ke website ini, ternyata beradmin dan langsung dibales (balesan default). moga keluhan gw terhadap penghuni kios di blok A segera ditanggapi. hehehhe. 


eh iya, dikantor sendiri dalam beberapa hari ini, gw lumayan free asap rokok. gw sempat berargumen alot sama bapak-bapak setengah boss yang memang seenak mulutnya aja menghisap rokok. sempet mati kutu sih. (moga2 setelah ini gw ga dimusuhi). :D











Minggu, 25 November 2012

[Buku] Kepleset

Untunglah kemaren balik dari IBF sesegera mungkin. cukup puas belanja dan dapat bebebrapa buku lama seharga Rp 10.000,- paling murah sih dapat buku saku resep Rp 5.000,-. Nah salah satu buku yang kemaren gatel liat covernya adalah Kepleset, karena belum pernah liat blognya dan berharap si blog tetap update akhrnya dibelilah si buku itu. asliiii....bikin ketawa, ditambah komen penulis yang bikin ngakak atas merk-merk plesetan dari barang asli tekenal.eh iya, btw, ternyata Blognya udah ga update nih.


jadi ini isi bukunya tentang merk-merk ajaib (baca:palsu rasa-rasa mau diasliin) yang ditemui oleh  penulis di area Jakarta . entahlah di Blok M, Mangga Dua, ITC atau pusat perbelanjaan lainnya. jadi keinget gw juga kadang2 suka motoin kalo nemu merk-merk lucu ini. di Tanah Abang mah tinggal jalan ke lantai 3 nemu deh tas dan sepatu/sendal dengan nama unik dan bikin ketawa.  atau kalau dilantai jual baju, tinggal liat baju-baju yang dipajang dalam toko-toko niscaya akan bejejerlah nama artis-artis dan nama lakon sinetron dari yang nama artis jaman jadul sampai yang artis ABG yang lagi naik daun karena main sinetron.
Baju Syahrini, Baju Yuni Shara, Mukena Krisdayanti (ehem...gw pernah jual nih).



Sabtu, 24 November 2012

[Resep] Kari Ayam

Mulai jatuh cinta sama kari Ayam saat nyobain di SMS Deen Bukit Bintang. sejak itu kalo nemu menu kari Ayam Canai, bawaanya pengen nyobain. tapi ga nemu yang seenak di Bukit Bintang itu. pernah saking lebaynya pengen minta dibungkusin ama teman yang dari sana. hahahha


agak-Agak terinspirasi sama Rahma, akhrinya tadi pagi coba-coba intip resep KAri Ayam. nemu yang ga bersantan, dan bersantan. karena yakin mostly KAri Ayam itu bersantan, akhrnya nyontek resep yang disini. awalnya mau nyoba pakai bubuk kari hasil hunting waktu kejebak hujan di daerah Sarinah. tapi akhrnya beli bumbu kari jadi di pasar juga sekalian beli satu ekor ayam.

Bahan :
  1. Ayam 1 Kg, dipotong – potong sesuai selera.----> pas beli saya pesan potong kecil buat kecap, pakai setengah ayam aja
  2. Jeruk nipis 1 buah.
  3. Santan 500 ml.-----> cuma pakai 400ml
  4. Air secukupnya.
  5. Daun jeruk 3 lembar.
  6. Daun salam 1 lembar.
  7. Serai kira – kira 10 cm.----> pakai 3 batang karena kecil-kecil
  8. Gula pasir secukupnya.
  9. Garam secukupnya.
  10. Minyak goreng kurang lebih 3 sdm, digunakan untuk menumis bumbu.
  11. oh iya, saya tambahkan bawang putih dan bombay secara ga yakin itu bumbu pasar sudah ada bawang putihnya atau belum 
  12. Tambahan lagi : 2 kentang potong dadu besar dan 2 wortel potong besar bulat
Bumbu :-------> pakai bumbu jadi dari pasar, Rp. 2rb. jadi gw ga tau isinya apa aja, gw sempet ngitung isinya lebih dari5 macam. Rahma bilang kalo dia pakai kemiri juga.
  1. Bawang putih 4 siung.
  2. Bawang merah 3 siung.
  3. Cabe merah besar 5 buah ( atau sesuaikan dengan selera ).
  4. Ketumbar 1 sdt.
  5. Kunyit 1 cm.
Proses memasak :
  1. Ayam yang telah dipotong – potong, dicuci dan dilumuri dengan jeruk nipis. Kemudian biarkan beberapa lama ( kurang lebih 15 menit ), cuci dan tiriskan.
  2. Semua bahan bumbu dihaluskan, kemudian tumis dengan minyak goreng yang telah disiapkan sampai tercium bau harum.---> sebelumnya saya tumis bombay dan bawang putih
  3. Masukan daun jeruk, daun salam dan serai ke dalam tumisan bumbu serta aduk – aduk
  4. Masukan ayam pada tumisan bumbu dan aduk – aduk.
  5. Tambahkan air dan masak sampai ayam hampir matang.
  6. tambahan : masukan wortel dan kentang
  7. tambahan : untuk mengentalkan tadi sayang pakai 2sdm muncung tepung terigu, kayaknya 1sdm cukup
  8. Masukan santan dan didihkan dengan menggunakan api kecil sambil diaduk – aduk.
  9. Masukan garam dan gula secukupnya, sesuaikan dengan selera.
  10. Biarkan sampai ayam matang, lalu angkat dan siap untuk dihidangkan
well....satu saat akan bikin pakai bumbu sendiri.
selain kurang pedas, kayaknya karinya ga greget. entahlah apa yang kurang. kurang tajam aja. tapi enyakk kok.

oh iya karena belum nyoba bikin canai tadi sempet mau nyocel pakai buritto wrap aja, tp kayaknya udah kelamaan , akhrnya makan pakai roti tawar., iya roti tawar. :D 

Sabtu, 17 November 2012

[resep] Churros

let's say, pengen bikin churros ini ketika liat Nigella di tv. kayaknya gampang aja.
digoogling cara bikinnya ternyata macam-macam, ada yang pakai susu, susunya 4 or 3, ada yang pakai baking dsb. akhirnya nemu 2 resep yang mirip karena salah satunya adalah temen Multipy, yaitu Mbak Ike, akhirnya ambil resep Mbak Ike tapi memiripkan dengan resep yang dari sini.

yang ga kesampain dari coba resep ini adalah pakai dipping coklat kayak si MBak Nigella. akhirnya memanfaatkan yang ada aja, gula halus (sisa dari belidonat abang2) dan bubuk kayu manis. 
Foto atas: percobaan gorengan ke-2 tips: sabar. :D
foto bawah : gorengan pertama, takut panas, jadi buru-buru aja masukinnya.


Hasilnyaaa...emang enak. simple sebenernya, cuma karena berasa keenceran pas mengeluarkan dari pipigbag, kayalknya dari resep dibawah ini takaran air dan telor better dikurangi deh.
well....

resep saya copas aja yah.

- 75 gr butter -----> pakai mentega
- 250 ml air  -----> hasilnya agak encer, better kayaknya dikurangi
- 1/4 sdt garam
- 140 gr tepung, diayak ----> pakai tepung terigu biasa aja sih
- 3 telur, dikocok -----> agak amis siih yah, kayaknya besok2 mau dikurangi, jadi 2 aja
- 1 lt minyak, untuk menggoreng ----> ga segitu juga sih makenya.
Taburan :
- Gula Bubuk ----> ga punya tapi make yang bekas beliaan dari donat abang2.
- Kayu Manis Bubuk 
komposisi : terserah kalo ga suka manis kayak saya pakai 1:1, ditaruh dalam ayakan teh sekaligus untuk nabur biar tidak menumpuk
Cara Membuat:

  1. Panaskan air, masukkan mentega, garam dan tepung....aduk sampai tercampur rata. tadinya hasilnya agak menggumpal, setelah api dimatikan, akhrinya inna kocok pakai whisk lagi, jadinya lebih halus.
  2. setelah adonan dingin, ini penting yah, biar telur ga matang karena adonan di point 1 masih panas., masukkan sedikit demi sedikit telur yang udah dikocok lepas dahulu.
  3.  kemudian panaskan minyak goreng....sembari masukkan adonan dalam plastik yang telah diberi cetakan Spuit
  4. Masukkan adonan yang keluar dari ujung Spuit langsung ke dalam wajan penggorengan. hati-hati agak panas. ukuran panjang sesuai selera, potong praktis pakai jari aja. 
  5. goreng hingga kuning, tapi pas akhir-akhir ada 2 biji yang saya goreng sampai golden brown, lebih manis dan ga pucat kalo cuma kuning.
Saya pakai spuit dari plastik dan pipigbagnya cuma plastik gula pasir. mengurangi messy di tangan tadi meminyaki tangan biar ga terlalu lengket.


Senin, 05 November 2012

[resep] Ketika Bikin Rempeyek Kacang

Jumat kemaren gw mendadak dangdut pengen masak , as always, pengen bikin peyek kacang. pemicunya seperti biasa, ada tetangga sebelah cerita tentang OB lantai bawah yang jualan rempeyek. googling ga terlalu banyak buka link, kecantol sama link disini . karena ga bawa kamera pocket, akhirnya capture layar PC dengan bb bold tua. agak ngeblur tapi masih kebaca. sempet gw tanya tetangga meja sebelah gimana cara goreng peyek yang awalnya gw pikir pakai cetakan. :D

Pulang kantor langsung mampir ke pasar, tujuan utamanya membeli bumbu yang tidak ada:  santan dan daun jeruk. sampai rumahpun jam 5 lewat akhirnya karena penasaran langsung ngegodok bumbu dan bahan-bahan sambil nyontek liat bb.

sukses bikin adonan santannya yang menurut penglihatan gw 400ml gw tahan 20ml, jaga-jaga kalo keenceran. ternyata hasil gorengan pertama agak tebal, akhirnya sisa santan gw masukin semua. gw goreng lagi ndilalah kok rasanya masih tebal aja. selain itu gw agak trouble pas menggoreng. jadi ketika temen gw bilang..."gorengnya taroh di pinggir wajan goreng" , gw mendefinisikan pinggir itu bener-bener pinggir wajan. hahhaha. jadinya gw miring-miringin deh tuh wajan supaya minyaknya sampai pinggir wajan goreng. kemudian tersadar, gw turunin dikit lagi....kira-kira berjarak 5cm dari pinggir wajan eh hasilnya ga jauh beda. akhrinya gw putus asa, kepanasan minta diguyur air. kira2 tinggal 4 sendokan makan lagi, akhirnya adonan gw serahkan ke asrum rumah. Dan gw ngakak menertawakan kebodohan gw ketika melihat si mbak dengan entengnya menaroh guyuran adonan peyek cuma berjarak 2cm-an dari pinggir genangan minyak goreng. hahhaha...

*dan kemudian gw tersadar bahawa salah satu penyebab ketebalan peyek adalah: santan harusnya 460ml bukan 400ml. iyukkk...mare.

** selain catatan diatas, better kacang tanah dimasukan sedikit-sedikit jangan sekaligus untuk menjaga kerenyahan kacang.