Total Tayangan Halaman

Jumat, 14 Desember 2012

[Trip] Belitung 2011

repost repost....;)

Setelah berunding dan cap cip cup bolak balik mengenai tipe trip yang bakal dipilih akhirnya disepakati bersama adalah 'hire EO travel' selama 4D3N worth 900rb diluar hotel. Hotel sendiri kami pilih tipe family room biar bisa tetep ngumpul di hotel Martani tarif 500/hr diluar pajak 10%.

Day1.
Bermodal tiket sriwijaya jkt-tj pandan kami touchdown bandara tanjung pandan sekitar pukul 07:45 wib, pesawatnya on time dan tepat waktu pula mencapai tj pandan dalam waktu 50menit. Dijemput mobil travel kami sempat singgah dulu ke Atm BCA dijalan yos sudarso untuk melunasi pembayaran paket travel yang kami ambil. Lanjut kemudian pak edi, supir sekaligus guide kami membawa kami ke tj.pendam. Sepi, air surut jauh dan kami tidak bs menyentuh pantai.akhirnya kami cuma duduk-duduk di bibir tembok melihat kapal yang sedang berlabuh.
Pukul 10an, kami lanjut ke Tj. Kelayang. Sang guide membawa kami kecelah-celah bebatuan tinggi dengan view fantastis , subhanallah…geleng2 liat view keren disini. Spoiler dikit, dari semua pantai yang kami temui, Tj Kelayang fav saya. Pasir lembut, halus dan putih bikin nih pantai unggul , menurut eike sih ya.
Pukul 11an kami menikmati makan siang di bukit berahu. Tadaaa...seafood. Bakso ikannya enak, pas mengiringi hujan yang tiba-tiba merintik saat itu. Selesai makan, hujan brenti sebentar,kami memanfaatkan untuk turun ke cottage bukit berahu menuju pantai. Huwaaaa...viewnya lepas dan berasa di private beach. Belum 5 menit kami menikmati pantai, tiba-tiba hujan deras.bubar deh.
Pukul 12 kami merambah negeri Sijuk. Negeri lengang yang lumayan heterongen. Disini kami singgah di Klenteng Sijuk yang cukup kecil dan Mesjid Al Ikhlas yang merupakan cagar Budaya. Bangunan kayu tua yang didirikan tahun 1817 ini kurang terawat euy. Sayang ga ketemu dengan jurkun nya, tp sempet jamak zuhur dan ashar.
2jam kemudian sang guide memandu kami ke Tj. Tinggi…tempat syuting laskar Pelangi. Bebatuan yang besar besar itu bikin ga habis pikir, siapa yah yang iseng ngangkat2in ke tengah dan pinggiran pantai gini. *retorika* disini ada juga terdapat kedai-kedai tempat makan. Kelamaan kayaknya disini..akhirnya kami balik ke Tj. Pandan. Siap-siap untuk makan malam ke Bandar Belitung (ring the bell?) …
Oh iya, hari pertama ini kami melewatkan sunset….:D


Day2.
Jadwal hari ke2 adalah…Hopping Islands.! Karena ga bisa berenang…life vest wajib nyantel dari naek kapal di Tj. Kelayang. Langit cerah banget…biru sangat. Pertanda baik. Tujuan pertama adalah Pulau Pasir Cuma sekitar 15 menit dari Tj. Kelayang. Sepanjang perjalanan kami ga brenti-brenti berdecak kagum memandangi pemandangan sekitarnya. Disini…yang ada bener-bener Cuma pasir , luasnya ga lebih dari lapangan sepakbola *rasanya*…kerennya…subahanallah. Disini kami sempet potret2 narsis dengan Bintang laut yang telah dikumpulin nahkoda. Lucu…mereka itu mingkem aja kalo dipegangin, berasa pegang batu, giliran ditaruh diatas kepala…eh itu Patrick bergerak dipikirnya kepala Tity pasir kali yah. Hihihi. Oh iya, awalnya agak ga tega ngangkat2 Bintang Laut itu, pernah baca di NG Indonesia it’s such “don’t” do things angkat2 binatang laut dari permukaan air.
Lanjuttt….sy dan mbak yusi ngeliatin yang lagi snorkeling ga jauh dari Pulau Lengkuas, yes…Pulau yang ada mercusuar itu. Langit mulai gelap*sigh*. Di Pulau Lengkuas kami sempet lunch disini bekal dari travel. Yesss..seafood again. Disini ga ada yang nyebur. Sy dan tity memutuskan untuk naek ke mercusuar. Yang lain pada ngadem di bawah. Ga kuat katanya. Jumlah anak tangganya sekitar 20an, tingkat 18. Bayangin gempor dan ngos2annya naek setelah makan. Bangunan tua, dan kalo masuk disuruh buka sandal *eh…emang ke mesjid* mending didalamnya bersih, besinya agak karatan dan banyak pasir-pasir. Dari lantai 7…view mulai terlihat.terbayar ngos2an. Demi melihat pemandangan sekitarnya, kita berdua keukeuh melanjutkan sampai puncak. Woohhooo…anginnya kenceng. Gw ama tity langsung mengkeret.tp tetep maksain diri ngambil beberapa capture, udah ga pake mikir angle atau apa lagi deh.…pokoknya jepret-jepret aja. Hahahhaa..jadi inget kejadian genting Isle. Panas dingin saat naek skylift. :D

cuaca masih mendung..kita lanjut ke pulau Burung, ada batu yang berbentuk Burung. Sayang disini ga moto2 sama sekali karena gerimis lagi. Karena air surut ga bisa cipak cipuk, akhirnya berendam sok-sok tinggi airnya….eh ga tau nya sempet ada yang nempel. Entahlah cacing laut atau rumput laut. :p. ga terlalu disana….sang nahkoda kapal membawa kami ke Pulau Babi. Disini kami ketemu sama komunitas fotografer lg bopong cewek berpakaian penganten. Hihihi…terus sempet liat juga sang cewek ganti bikini. :D. Pulau kelapa airnya seperti pulau lain, sepi dan sepertinya ga bertuan. Eh kata nahkoda kapal yang mengahadiahi kami es kelapa bilang kalo pohon kelapa yang dipetiknya punya bos nya yang orang bugis. Sebenernya sang Pak Edi guide kita itu mau lanjut ke Pulau Kelayang (beda dengan Tanjung Kelayang) tapi kita dah bleeh…akhirnya pulau dan langsung dinner deh.
oh iya….kalo mau niatan hoping isle mending dari hotel dah pakai pakaian rangkap, nyampe pulau tinggal buka deh. Di Tanjung Kelayang sendiri disediakan ruang ganti sih…

Day 3
Hari ke 3 adalah hari napak tilas. Kami menuju kampong Gantong, Manggar yang berlokasi di Belitung Timur. Took 2 hours from Tj. Pandan. Jarak tempuh 110km. jalannya bagus Cuma boring..lempeng aja gitu ga ada macetnya. :D
Disini kami singgah ke Bendungan Pice yang dibangun jaman kolonial, ke rumah BU Muslimah…bukan yang Cut Mini yang tanpa janjian (rata travel disana janjian dulu dengan Bu Muslimah mengabari kedatangan rombongan mereka) Alhamdulillah kami bertemu. Sempet cerita banyak termasuk ke prihatinan beliau dengan angka perceraian yang tinggi di Belitung. Hingga sore kami disini, disempetkan juga singgah ke lokasi Syuting yang sekolahan reot itu. Menjelang malam…kami sekalian makan malam Gangan (sup ikan yah…tapi ga seasem patin) dan beli oleh-oleh.

Day 4
Mengobati ga ketemu sunset dan sunrise, kami merengek minta dianterin ke Tambang Kaolin. Tadaaaa…akhirnya nyampe disana. Bekas tambang ini keren banget. Bekas tanah galian berupa pasir serta warna air yang turqois. Keren aaah…

info lain:
1. ATM BRI ada di bandara, BCA ada di yos Sudarso, dan Bank Mandiri
2. restoran rata-rata seafood atau padang. ada KFC di Tanjung Pandan. ketemu sayur itu barang mewah banget. paling banter yah ketemu cah kangkung. sampai bleeh lliat cumii goreng tepung atau udang. :D
3. oleh-oleh bisa di beli di tj.pandan. palingan krupuk. di Galeri UKM pusat kota tanjung pandan, gantungan kunci disana dibawah 10rb. jangan ngarep ketemu kaos yang harga 20rb. :D
4. ga ada angkot, sekali ada ojek tp jarang...kalo mau bekpek ujung2nya sewa mobil juga.

[Trip] Kiluan Lampung


Trip kali ini terasa sangat pendek dan panjang. Pendek karena Cuma memanfaatkan waktu wiken sementara jarak jalan yang kami tempuh untuk menuju dan hanya duduk manis didalam mobil aja  sampai ke Kiluan dari Jakarta adalah kurang lebih 12 jam yang kemudian bikin trip ini menjadi sangat panjang, pegel!.

hari 1 & 2
Jam 10 malam diwarnai hujan on off  membasahi  Jakarta, hampir on time kami, ber 15: 2 crew NextTrip, 10 travelmate, 3 teman perjalanan baru kami berangkat menuju Pelabuhan. Sayang ga sempat bernostalgia melihat anak2 kecil pengumpul koin karena kami sampai di sana pagi buta, sekitar jam 12an. Kami memilih untuk pindah kelas dari kelas 3 yang penuh dengan asap rokok dengan menambah 10rb  (tanda masuk bertiket) untuk kelas  executive kapal, kelebihannya ada sofa yang kemudian jadi tempat tidur bagi penumpang lain yang tidak menghiraukan penumpang lain yang tidak kebagian sofa. Sang awak kapal kemudian berinisiatif untuk gelar karpet. Berasa piknik. Toilet ala kadar, dan tidak punya fasilitas charger seperti kelas 3. Perjalan dengan kapal kali ini memakan waktu lebih kurang,3jaman. Kekhawatiran akan terjebak di Merak, akibat efek jangka panjang karena keributan para pengemudi truk. Alhmadulillah....perjalanan di kapal cukup lancar.
Pukul 4 pagi, crew membawa kami somewhere yang kami tidak tau itu dimana, hehhehe. Rasa2nya itu sudah pusat kota Lampung, untuk sholat subuh dan rehat sejenak. Sepertinya penginapan gitu.  Satu jam kemudian kami diajak menikmati sarapan pagi yang kepagian. Nasi uduk ala Lampung. Kami memilih untuk membungkus nasi uduk tapi berakhir dengan duduk-duduk manis di warung sambil ngopi dan ngeteh karena menunggu nasi uduk bungkusan, halah, sama aja buang waktunya.

Karena melenceng dari iten, akhirnya tujuan kami ke pantai Klara dan Queen Artha kami skip, dengan perjanjian akan kami siggahi ketika pulang nanti. Dengan sesekali becanda dan kantuk-kantuk ayam kepagian,  dari kota Lampung kami menuju teluk Kiluan.

Tepat pukul 9:40 pagi (intip details foto), kami memasuki daerah tanpa sinyal. Teluk Kiluan,
 Kelumbayan Kab. Tanggamus Lampung.

selamat datang di negeri tanpa sinyal. :p

Yang namanya sinyal paling kuat, sinyal sampai kuburan bener-bener mati di daerah sini, kecuali Ceria. Tapi ternyata sesekali di Pulau Kelapa beberapa teman pengguna operator Tekomsel sempat menggunakan handphone. Dari gapura selamat datang inilah tantangan perjalanan darat sesungguhnya dilanjutkan. Jalanan lumayan berbatu, sesekali kami menyaksikan bekas longsoran tanah dari perbukitan sebelah kanan jalan. 2 kali juga kami turun dari mobil untuk lanjut jalan kaki sekitar 50 meter karena mobil harus masuk kedalam semcam lubang (sungai kecil?) karena jembatannya sudah sepuh. disini juga kami sempat menumpang ke kamar mandi (yang ternyata open space sodara sodara) karena kebelet. Tepat jam 10 pagi kami sampai di penginapan yang berbentuk rumah panggung. Cuaca sangat cerah. Panas. Sejenak kami beristirahat dan makan nasi uduk rasa keringet mobil. :p. Sampai dengan jam 1 siang kami sampai begah bernarsis-narsis foto-foto ala kalender  untuk tahun 2013, atau malah cukup untuk tahun 2014 dengan iringan suhu fotogfarer, Mbak Ndaru. Hahhah. Jadi inget macam2 kejadian lucu saat foto fiti.







Untuk selanjutnya kami bersiap-siap menuju candi yang konon katanya posisinya tidak terlalu jauh dari penginapan. Menapak jalan masuk ke dalam daerah pantai ternyata ombak cukup besar saat itu, posisi candi yang berada didalam “goa” (?) dan perlu melewati terpaan ombak diantara batu bebatuan cukup menyiutkan nyali. Hanya beberapa yang masuk kesana, sampai ada insiden jatuh karena bebatuan yang licin.

Candi dengan bebatuan licin bonus terpaan ombak

Ga terlalu berla-lama khawatir waktu untuk snorkling terbuang kami akhirnya melanjutkan perjalanan menuju Pulau Kelapa. Snorkeling dan hunting sunset. Menurut saya, Pulau Kelapa tempat yang lebih strategis dibandiing Teluk Kiluan, Pulau dimana kami menginap. Selain berada ditengah, hunting sunset dan sunrise sepertinya menyenangkan, ga perlu naek jungku, Pulau Kelapa ini juga bagus pantainya (tidak berbatu-batu dan dangkal seperti Teluk Kiluan), jadi kalo bosan dirumah bisa langsung nyebur, oh iya...di Pulau Kelapa ini masih dapat sinyal, pengguna telkomsel silahkan unjuk hape!. Sebenernya agak khawatir juga ga dapat sinyal, takut kenapa-napa di rumah terus ga bisa dihubungi. . oh ya, konon di Pulau kelapa ini tarif penginapan yang Cuma satu-satunya lumayan lebih mahal dibanding yang lainnya. Konon ada tenda-tenda yang tersedia kalau kehabisan kamar penginapan.


Di Pulau Kelapa ini,  ketemu dengan Bapak-bapak yang punya Pantai. Karena kalau mau snorkeling kudu “ngelapor” dulu kebeliau. Ehhehheh. Beliau menyewakan alat snorkling (tanpa fin) sebesar Rp.25.000 dan dengan kesenangan hati pula beliau akan membawa dan mengajar yang ingin snorkling. Yang ga bisa berenang kayak gw juga bisa banget juga. Hehehhe.
Untuk keindahan bawah laut, kata teman-teman yang serius bersnorkling, pemandangan bawah lautnya: so so..., jauh indahan di Pulau Seribu. Oh well....ga masalah, karena gw bukan penikmat laut juga sebenarnya. tapi jika dibandingkan dengan Belitong, emang ga seberapa untuk undwerwaternya. Berani cukup nyebur dan narik-narik tity karena panik kebawa arus sambil berfoto2 sebentar kayak cukup buat gw. *aduh...ini kapan bisa beraninya masuk ke air kedalaman* .


Puas berhahahihi dan foto2, dari pantai depan  Pulau Kepala, kami ke Belakang Pulau, siap hunting sunset. Alhamdulillah...cerah. dari jam 5 hingga 6 sore kami puas hunting sunset dan bertahan di satu spot bebatuan. Jam 6 sang guide sudah mengingatkan kami untuk segera balik ke Teluk Kiluan. Walau rada-rada bertahan karena sunsetnya makin keren, akhirnya kamipun bubar dengan beberapa teman yang ternyata telah beringsut duluan ke pinggir pantai menuju jemputan Jukung


sunset di Pulau Kelapa

Hari ke 3
Setelah sarapan nasgor telor dadar, dari jam 5 pagi kami sudah bersiap-siap untuk agenda utama trip ini, hunting Lumba-Lumba ke Samudara Hindia!. Sempet salah persepsi tentang iten, gw malah berfikir kalau hunting lumba-lumbanya dari pagi buta. Hahhaha. Akhirnya berangkat jam 7 pagi. Langit tidak terlalu cerah. Jantung kempas kempis melihat kapal jungku yang maksimal hanya boleh diisi 4 orang untuk membela Samudra. Mulut komat-kamit sepanjang jalan....ombaknya gede banget. Ditambah pak Pandi, crew Jungku gw kok arah jalannya ga mengikuti 4 kapal sebelumnya yang jalan agak ke pinggir. Ini kok malah ketengah-tengah sorangan wae. Karena duduk di paling depan kapal, ga bisa tengak-tengok kebelakang, teriak nanya kenapa jalannya beda juga jadi ga ada gunanya, ga kedengeran, kalah sama ombak. Hati makin kempas kempis, jantung dag dig dug. Ombak makin kenceng, adrenalin makin terpicu, kora-kora Dufan? Lewat!. Rintik-rintik air mulai turun. Duh Gusti Allah, jangan sampai hujan, nanti si lumba-lumba mabur. Hampir 45 menit kami terapung-apung ditengah samudra, hati mulai tenang karena ombak tidak terlalu besar, pemandangan dari sang langit mulai menenangkan hati. Banjir ROL.


banjir ROL pagi di Samudra Hindia
Walau tidak terlalu berani mengeluarkan kamera. kamera saku aman diwatercasin, SLR didekep dengan plastik zip di dalam tas. Sang Lumba-lumba belum muncul. Pak Pandi mulai bersenandung yang gw pikir untuk memanggil sang lumba-lumba. Gw dan Eva, ikutan meniru. Sesekali bertepuk tangan dan meniup peluit di life vest. Ah, sotoy banget. Ga ngerti apa cara itu kemudian berhasil. Yang jelas beberapa menit kemudian Pak Pandi menunjuk dan memberitahu kami setengah berteriak      “ itu....udah ada!” sekali kami menengok, Lumba-lumbanya ilang. Sambil terus berdoa agar dipertemukan dengan belahan hati, eh, lumba-lumba maksdnya, kami terus melaju Jukung, sambil melihat tanda-tanda penampakan Lumba-lumba.


Tidak jauh dari kami, ada kapal Jukung lain yang mengibar-ngibar kain di tangannya, semacam memberi kode kepada kami untuk menuju point tertentu. Ternyata........sang lumba-lumba muncul. Huwwaaaaaaa.......udah ga sempat mikir. Munculnya bergerombolan dibeberapa titik. Jadilah kemudian kami menahan diri untuk tidak terlalu excited melihat kemunculan lumba-lumba, ucapan Andri, guide kami sebelum berangkat setelah berdoa masih terngiang-ngiang “mohon jangan terlalu banyak bergerak selama dikapal, buat gerakan seperlunya aja, jangan  terlalu excited ketika melihat lumba-lumbany, biar ga terlalu bergerak”. , kalem sih dia ngucapinnya. Tapi demi ombak yang tinggi berkecamuk tadi, gw rela kalem melihat lumba-lumba itu. Kalem-sekalem2nya deh. Cuma tangan dan teriakan memuji Sang Pencipta  sambil mewek sedikit. Hahhahah. Oh iya, MBak Lulu sempet cerita sedikit tentang hewan favoritnya ini: ketika ditepokin maka lumba-lumba makin happy. Dan gw bisikin itu ke Eva menjelang berangkat juga terus bawel ketika ketemu lumba-lumba “Eva tepok tangan lagi....” gw siap ama kamera (akhirnya berani dikeluarkan dari plastik). You know what, somehow gw berpikir lumba-lumba itu mengiringi Jukung kami berjalan.



Kami sedekat ini dengan si LUmba-lumba


Huwaaa...gw simpan kamera! Ga mau foto!. Mau direkam di mata aja.  Bergerombolan sirip mereka keliatan. Sesekali pamer badan kekami. Kalau ga nahan diri mungkin tangan udah mulai dicempulingin kelaut untuk menyentuk mereka.
Subhanallah!, gw tergetar. Senang, haru, kagum luar biasa. Sempat pula melihat anak lumba-lumba meloncat sekitar 1 meteran. Mungkin sekitar 10 menit kami melihat gerombolan lumba-luma yang itu, jukung-jukung lain mulai merapat , sayangnya bikin sang lumba-lumba ngacir. Walau ga dapat foto bagus, Ga berhenti-henti berucap syukur dan puji2 Allah. Semua perjalan pendek melelahkan ini terbayar. Dan dengan bangga bisa bilang ke teman kantor.

“percaya deh, liat lumba-lumba ditengah samudra (dan ga bisa berenang ) itu jauh lebih fantastik dibanding dengan lumba-lumba unyu di Gelanggang Samudra Ancol” :D


jam 11 siang kami menuju Jakarta, singgah ke Pantai Klara yang ramenya  khas pantai liburan. beli kripik pisang dan sempat mampir di toko fastfood terdekat karena kelaparan. hehehhe. kali ini perjalanan pulang menempuh lebih dari 12 jam, mobil kami sempat tersendat di Merak., jam 11 malam kami masuk kapal, jam 12 kapal baru melaju yang kecepatannya lebih rendah dibanding keberangkatan kami, oh iya, kali ini di Kapal kami mengambil kelas lesehan. bayar 8ribu (bertiket) dan bayar bantal 2 rb (rasanya ini jualan orang kapal aja karena tidak bertiket). karena penat kami cukup bete dengan AC ruangan yang seharusnya menyala tapi matot sama sekali. jam 3 pagi, saya dan beberapa teman baru sampai di rumah dengan selamat.

note:
1. trip menggunakan jasa EO dengan biaya 695rb incl : transportasi,makan 6 kali, penginapan, sewa kapal (jukung : untuk snorkling dan hunting sunset serta berburu lumba-lumba), air mineral, dan sesekali di foto2.
perjlanan Jumat Malam menuju lampung- Minggu siang menuju jakarta (estimasi one way 12 jam)

2. siapkan makanan snack dan minuman untuk perjalanan selama di mobil jkt-lampung-jkt.

3. lampu hanya hidup hingga jam 6 pagi dengan bantuan genset

4. siapkan watercase yang memadai selama hunting lumba-lumba. konon sudah ada korban SLR karena Jungku terbalik. :p

5. kecuali menggunakan mobil 4 kali 4 (4WD) perjalanan menuju lampung ini sungguh tidak disarankan untuk anak kecil. kasian euy, jalanannya masih berlubang sana sini.



Rabu, 28 November 2012

Perokok Pasif? Saatnya Mengadu ke PeduliJakarta

Jadi biar kata larangan merokok terpasang di dinding kantor, tetap saja hampir tiap hari gw berjibaku melawan perokok aktif. heran?  udah pakai ngomel-ngomel, pakai nyindir, pakai masker biar tuh perokok aktif biar ngertiin dan sedikit sensitif ternyata ga ngaruh!. gw bersyukur kemudian setengah bigboss gw di promosi ke jabatan lain yang artinya dia akan pindah ruangan dan gw ga akan menghisap asapnya lagi. yiippi.
kalo sama setengah bigboss ini jangan ditanya frontalnya gw sama dia. udah ngomong langsung, doa khusus ketika beliau umrah gw titip ke belio adalah "supaya Bapak brenti merokok" mempan? ga tuh!.
Pokoknya seisi kantor tau kalo gw benci sama perokok aktif yang memperkosa hak yang tidak merokok.
selemah-lemahnya upaya gw adalah, berdoa. hehhehe. doa yang dizholimi katanya termasuk salah satu yang gampang dikabuli.

Walau cukup lama menunggu, akhirnya doa gw yang bertahun-tahun itu terwujud di tanggal 27 November 2012. Kantor tiba-tiba didatangi oleh hampir 6-8 petugas pemda(mengenai jumlah emang simpang siur nih, karena gw dengar cerita dari banyak versi)  yang kemudian menempel stiker  ini:






Ternyata si Bapak-bapak petugas ini mendapat aduan berupa surat dari seseorang yang (mengaku) karyawan kantor kami. Selain no fax yang tertera adalah nomor salah satu bagian di kantor juga ada yang ke-gap merokok di tangga, plusssss...puntung yang ada di dalam ruangan, gimana mau mengelak?

Sayaaang banget gw ga menyaksikan momen bersejarah ini. keren. petugas www.pedulijakarta.com responsif. Surat tersebut tertanggal 22 November dan ditindaklanjuti tanggal 27 November, keren ga tuh?. Terus katanya lagi, surat tersebut langsung ada disposisi dari wakil gubernur DKI. selama ini gw ga kepikiran untuk mengadu kesini, saat gw berkunjung ke site tersebut, ternyata foto head websitenya gambar gubernur sebelumnya alias Pak Foke. huwaaaa...ternyata udah warisan.


Nah gw akhirya mencoba kirim pengaduan ke website ini, ternyata beradmin dan langsung dibales (balesan default). moga keluhan gw terhadap penghuni kios di blok A segera ditanggapi. hehehhe. 


eh iya, dikantor sendiri dalam beberapa hari ini, gw lumayan free asap rokok. gw sempat berargumen alot sama bapak-bapak setengah boss yang memang seenak mulutnya aja menghisap rokok. sempet mati kutu sih. (moga2 setelah ini gw ga dimusuhi). :D











Minggu, 25 November 2012

[Buku] Kepleset

Untunglah kemaren balik dari IBF sesegera mungkin. cukup puas belanja dan dapat bebebrapa buku lama seharga Rp 10.000,- paling murah sih dapat buku saku resep Rp 5.000,-. Nah salah satu buku yang kemaren gatel liat covernya adalah Kepleset, karena belum pernah liat blognya dan berharap si blog tetap update akhrnya dibelilah si buku itu. asliiii....bikin ketawa, ditambah komen penulis yang bikin ngakak atas merk-merk plesetan dari barang asli tekenal.eh iya, btw, ternyata Blognya udah ga update nih.


jadi ini isi bukunya tentang merk-merk ajaib (baca:palsu rasa-rasa mau diasliin) yang ditemui oleh  penulis di area Jakarta . entahlah di Blok M, Mangga Dua, ITC atau pusat perbelanjaan lainnya. jadi keinget gw juga kadang2 suka motoin kalo nemu merk-merk lucu ini. di Tanah Abang mah tinggal jalan ke lantai 3 nemu deh tas dan sepatu/sendal dengan nama unik dan bikin ketawa.  atau kalau dilantai jual baju, tinggal liat baju-baju yang dipajang dalam toko-toko niscaya akan bejejerlah nama artis-artis dan nama lakon sinetron dari yang nama artis jaman jadul sampai yang artis ABG yang lagi naik daun karena main sinetron.
Baju Syahrini, Baju Yuni Shara, Mukena Krisdayanti (ehem...gw pernah jual nih).



Sabtu, 24 November 2012

[Resep] Kari Ayam

Mulai jatuh cinta sama kari Ayam saat nyobain di SMS Deen Bukit Bintang. sejak itu kalo nemu menu kari Ayam Canai, bawaanya pengen nyobain. tapi ga nemu yang seenak di Bukit Bintang itu. pernah saking lebaynya pengen minta dibungkusin ama teman yang dari sana. hahahha


agak-Agak terinspirasi sama Rahma, akhrinya tadi pagi coba-coba intip resep KAri Ayam. nemu yang ga bersantan, dan bersantan. karena yakin mostly KAri Ayam itu bersantan, akhrnya nyontek resep yang disini. awalnya mau nyoba pakai bubuk kari hasil hunting waktu kejebak hujan di daerah Sarinah. tapi akhrnya beli bumbu kari jadi di pasar juga sekalian beli satu ekor ayam.

Bahan :
  1. Ayam 1 Kg, dipotong – potong sesuai selera.----> pas beli saya pesan potong kecil buat kecap, pakai setengah ayam aja
  2. Jeruk nipis 1 buah.
  3. Santan 500 ml.-----> cuma pakai 400ml
  4. Air secukupnya.
  5. Daun jeruk 3 lembar.
  6. Daun salam 1 lembar.
  7. Serai kira – kira 10 cm.----> pakai 3 batang karena kecil-kecil
  8. Gula pasir secukupnya.
  9. Garam secukupnya.
  10. Minyak goreng kurang lebih 3 sdm, digunakan untuk menumis bumbu.
  11. oh iya, saya tambahkan bawang putih dan bombay secara ga yakin itu bumbu pasar sudah ada bawang putihnya atau belum 
  12. Tambahan lagi : 2 kentang potong dadu besar dan 2 wortel potong besar bulat
Bumbu :-------> pakai bumbu jadi dari pasar, Rp. 2rb. jadi gw ga tau isinya apa aja, gw sempet ngitung isinya lebih dari5 macam. Rahma bilang kalo dia pakai kemiri juga.
  1. Bawang putih 4 siung.
  2. Bawang merah 3 siung.
  3. Cabe merah besar 5 buah ( atau sesuaikan dengan selera ).
  4. Ketumbar 1 sdt.
  5. Kunyit 1 cm.
Proses memasak :
  1. Ayam yang telah dipotong – potong, dicuci dan dilumuri dengan jeruk nipis. Kemudian biarkan beberapa lama ( kurang lebih 15 menit ), cuci dan tiriskan.
  2. Semua bahan bumbu dihaluskan, kemudian tumis dengan minyak goreng yang telah disiapkan sampai tercium bau harum.---> sebelumnya saya tumis bombay dan bawang putih
  3. Masukan daun jeruk, daun salam dan serai ke dalam tumisan bumbu serta aduk – aduk
  4. Masukan ayam pada tumisan bumbu dan aduk – aduk.
  5. Tambahkan air dan masak sampai ayam hampir matang.
  6. tambahan : masukan wortel dan kentang
  7. tambahan : untuk mengentalkan tadi sayang pakai 2sdm muncung tepung terigu, kayaknya 1sdm cukup
  8. Masukan santan dan didihkan dengan menggunakan api kecil sambil diaduk – aduk.
  9. Masukan garam dan gula secukupnya, sesuaikan dengan selera.
  10. Biarkan sampai ayam matang, lalu angkat dan siap untuk dihidangkan
well....satu saat akan bikin pakai bumbu sendiri.
selain kurang pedas, kayaknya karinya ga greget. entahlah apa yang kurang. kurang tajam aja. tapi enyakk kok.

oh iya karena belum nyoba bikin canai tadi sempet mau nyocel pakai buritto wrap aja, tp kayaknya udah kelamaan , akhrnya makan pakai roti tawar., iya roti tawar. :D 

Sabtu, 17 November 2012

[resep] Churros

let's say, pengen bikin churros ini ketika liat Nigella di tv. kayaknya gampang aja.
digoogling cara bikinnya ternyata macam-macam, ada yang pakai susu, susunya 4 or 3, ada yang pakai baking dsb. akhirnya nemu 2 resep yang mirip karena salah satunya adalah temen Multipy, yaitu Mbak Ike, akhirnya ambil resep Mbak Ike tapi memiripkan dengan resep yang dari sini.

yang ga kesampain dari coba resep ini adalah pakai dipping coklat kayak si MBak Nigella. akhirnya memanfaatkan yang ada aja, gula halus (sisa dari belidonat abang2) dan bubuk kayu manis. 
Foto atas: percobaan gorengan ke-2 tips: sabar. :D
foto bawah : gorengan pertama, takut panas, jadi buru-buru aja masukinnya.


Hasilnyaaa...emang enak. simple sebenernya, cuma karena berasa keenceran pas mengeluarkan dari pipigbag, kayalknya dari resep dibawah ini takaran air dan telor better dikurangi deh.
well....

resep saya copas aja yah.

- 75 gr butter -----> pakai mentega
- 250 ml air  -----> hasilnya agak encer, better kayaknya dikurangi
- 1/4 sdt garam
- 140 gr tepung, diayak ----> pakai tepung terigu biasa aja sih
- 3 telur, dikocok -----> agak amis siih yah, kayaknya besok2 mau dikurangi, jadi 2 aja
- 1 lt minyak, untuk menggoreng ----> ga segitu juga sih makenya.
Taburan :
- Gula Bubuk ----> ga punya tapi make yang bekas beliaan dari donat abang2.
- Kayu Manis Bubuk 
komposisi : terserah kalo ga suka manis kayak saya pakai 1:1, ditaruh dalam ayakan teh sekaligus untuk nabur biar tidak menumpuk
Cara Membuat:

  1. Panaskan air, masukkan mentega, garam dan tepung....aduk sampai tercampur rata. tadinya hasilnya agak menggumpal, setelah api dimatikan, akhrinya inna kocok pakai whisk lagi, jadinya lebih halus.
  2. setelah adonan dingin, ini penting yah, biar telur ga matang karena adonan di point 1 masih panas., masukkan sedikit demi sedikit telur yang udah dikocok lepas dahulu.
  3.  kemudian panaskan minyak goreng....sembari masukkan adonan dalam plastik yang telah diberi cetakan Spuit
  4. Masukkan adonan yang keluar dari ujung Spuit langsung ke dalam wajan penggorengan. hati-hati agak panas. ukuran panjang sesuai selera, potong praktis pakai jari aja. 
  5. goreng hingga kuning, tapi pas akhir-akhir ada 2 biji yang saya goreng sampai golden brown, lebih manis dan ga pucat kalo cuma kuning.
Saya pakai spuit dari plastik dan pipigbagnya cuma plastik gula pasir. mengurangi messy di tangan tadi meminyaki tangan biar ga terlalu lengket.


Senin, 05 November 2012

[resep] Ketika Bikin Rempeyek Kacang

Jumat kemaren gw mendadak dangdut pengen masak , as always, pengen bikin peyek kacang. pemicunya seperti biasa, ada tetangga sebelah cerita tentang OB lantai bawah yang jualan rempeyek. googling ga terlalu banyak buka link, kecantol sama link disini . karena ga bawa kamera pocket, akhirnya capture layar PC dengan bb bold tua. agak ngeblur tapi masih kebaca. sempet gw tanya tetangga meja sebelah gimana cara goreng peyek yang awalnya gw pikir pakai cetakan. :D

Pulang kantor langsung mampir ke pasar, tujuan utamanya membeli bumbu yang tidak ada:  santan dan daun jeruk. sampai rumahpun jam 5 lewat akhirnya karena penasaran langsung ngegodok bumbu dan bahan-bahan sambil nyontek liat bb.

sukses bikin adonan santannya yang menurut penglihatan gw 400ml gw tahan 20ml, jaga-jaga kalo keenceran. ternyata hasil gorengan pertama agak tebal, akhirnya sisa santan gw masukin semua. gw goreng lagi ndilalah kok rasanya masih tebal aja. selain itu gw agak trouble pas menggoreng. jadi ketika temen gw bilang..."gorengnya taroh di pinggir wajan goreng" , gw mendefinisikan pinggir itu bener-bener pinggir wajan. hahhaha. jadinya gw miring-miringin deh tuh wajan supaya minyaknya sampai pinggir wajan goreng. kemudian tersadar, gw turunin dikit lagi....kira-kira berjarak 5cm dari pinggir wajan eh hasilnya ga jauh beda. akhrinya gw putus asa, kepanasan minta diguyur air. kira2 tinggal 4 sendokan makan lagi, akhirnya adonan gw serahkan ke asrum rumah. Dan gw ngakak menertawakan kebodohan gw ketika melihat si mbak dengan entengnya menaroh guyuran adonan peyek cuma berjarak 2cm-an dari pinggir genangan minyak goreng. hahhaha...

*dan kemudian gw tersadar bahawa salah satu penyebab ketebalan peyek adalah: santan harusnya 460ml bukan 400ml. iyukkk...mare.

** selain catatan diatas, better kacang tanah dimasukan sedikit-sedikit jangan sekaligus untuk menjaga kerenyahan kacang.


Senin, 01 Oktober 2012

Perkedel Kentang Panggang

ini resep diambil dari resep mbak Ning. lagi ngebujuk ponakan krucil trio R biar rajin makan sayur. tapi yang lahap hanya 2 orang.. aslinya resep mbak Ning ini ga pakai sayur, tapi sengaja inna tambahin jagung dan wortel potong dadu.

Ketakutan bakal gagal adalah karena ini dipanggang, terus terang sampai sekrang masih takut pakai oven listrik sejak kejadian kabel kebakar itu. setengah niat bikinnya karena ga ada daging dan ga ada susu bubuk. mau ganti ama ikan tuna tapi takut amis. last minutes, akhirnya dapet daging cincang ga mau banyak2 karena udah pakai sayuran juga.
kocokan telor juga saya kurangi, walau dikocok 5 butir tapi inna cuma pakai setengahnya. rasanya emang jadi kurang moist, agak kering. besok2 mungkin akan berani masukin 5 butir telor. :D
oh iya, akhnya pakai oven  pinjaman yang kompor gitu.


Ingredients:
500 gr kentang
2 sdm susu bubuk
5 butir telur, kocok lepas
1 sdt garam
1 sdt merica bubuk
1/2 sdt pala bubuk
3 sdm margarine
1 buah bawang bombai, cincang (saya pakai 7 bawang merah)
300 gr daging sapi cincang (saya pakai 150 gr)--> idem, pakai 150gr
1 sdt garam
1 sdt merica bubuk
1 sdm kecap asin beraroma (gak pake, gak punya)---> ga pakai juga. :D
100 gr keju cheddar parut (optional)

ngarang tambahan sendiri:
3/4 butir jagung pipih
1 buah wortel ukuran besar

Directions:
- Cuci bersih kentang, kukus matang, kupas, selagi panas haluskan. Campur dengan susu bubuk, telur, garam, merica dan pala bubuk. Aduk rata.
- Siapkan pinggan tahan panas (saya pake loaf), olesi dengan margarin. Panaskan oven dengan suhu 180 C.
- Panaskan margarin, tumis bawang bombai sayuran hingga layu.Masukkan daging cincang, garam, merica dan kecap beraroma, aduk rata, angkat.
- Campur kentang dengan tumisan daging, tambahkan keju cheddar parut (jika pakai), aduk rata. Tuang ke dalam pinggan, ratakan.
5 Panggang selama 30 menit hingga matang dan berwarna kecoklatan, angkat. Sajikan hangat. dicocol pakai sambel juga maknyus. ;) 


Kamis, 20 September 2012

The Blind Cook

Dua  hari lalu saya nonton entahlah starworld atau FOX yang menyiarkan coming next program Masterchef US 3. sesekali menampilkan profil peserta yang menerima kebaikan hati 3 juri dan layak untuk mendapatkan celemek MasterChef. adalah seorang wanita berwajah oriental yang menyatakan keinginannya untuk menjadi MasterChef US season 3 tersebut. ga ada yang istimewa saat itu. seperti kebanyakan peserta lain. saya rasa.

Kemaren, saat pilkada, libur dan waktu leyeh-leyeh di rumah setelah waktu ashar. saya mengikuti tayangan MasterChefUS3 di Starworld. satu per satu peserta keluar dari pintu penjurian dengan muka sumringah karena mendapat celemek. atau keluar dengan muka sedih karena tidak berhasil memikat perut sang juri.

Sebelum masuk penjurian yang cuma berlangsung 5 menit itu, peserta sebelumnya telah mempersiapkan masakan andalan mereka diluar ruangan. yah jadi cuma ecek2 tinggal finishing touch aja. dari yang pasangan suami istri atau peserta eksentrik ala koboi atau penyihir muncul. cewek oriental yang saya ungkapkan diawal pun muncul. bener-bener saya tidak curiga atau merasa aneh melihat penampilannya, dia prepare masakan dan mention kalo biggest fans masakannya  adalah sang suami yang saat itu mendampinginya.  sampai kemudian akhirnya si peserta ini memasuki ruang diiringi suami. tidak biasa.!.langkah kaki mereka disorot kamera, ada 5!.  sepasang kaki suami dan sepasang kaki sang istri yang memegang tongkat. 3 juri terkesima, sambil mengeluarkan kata-kata takjub. yak, peserta yang bernama Christine ini, adalah buta. dalam sejarah masterchef, baru kali ini peserta buta.Joe, si juri paling ga bisa senyum sampe meleleh melihat Christine yang ketika presentasi makanan, mencicipi semua masakannnya. diraba, dicicipi... duh gusti. ketika makanan disajikan, juri satu persatu maju dan mencicipi masakan ikan Christine. Ramsay bilang....gimanapun kondisi dia, dia akan tetap diperlakukan sama dengan dengan peserta lain. dinilai secara objektif, begitu yang saya tangkap.

ternyata masakan ikan Christine dianggap istimewa oleh 3 juri. 3 yeses dikantongi. saya percaya juri objektif. keyakinan itu ternyata memang benar, bahwa Christine memang bisa memasak. jadilah kemudian Nana Yuana spoil di Twitter kalo doi adalah pemenang MaterchefUS3!.
sila dicek disini., saya buka blognya, belum saya baca.
atau mau follow twittnya

Jumat, 14 September 2012