Total Tayangan Halaman

Rabu, 27 Februari 2008

A Thousand Splendid Suns

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Other
Author:Khaled Hosseni
Mariam, gadis belia hidup terkucil dari keluarganya sendiri. Harami (anak haram) julukan yang diberikan oleh Nana, ibu kandungnya karena keberadaanya, kata Nana, tidak pernah diakui oleh Jamil, majikannya yang kaya raya beristri resmi 3 orang. Pemberian Rumah dan pemenuhan kebutuhan sehari2 serta kunjungan Jamil tidak mampu membuka mata Nana tidak seperti Mariam yang sangat memuja Jamil. Sikap skeptis Nana akhirnya membuka mata Mariam ketika mengunjungi Jamil tanpa sepengetahuan Nana sampai akhirnya Mariam dinikahkan Jamil dengan Rasheed, duda berumur 40an ketika dia berusia 15an. setelah Mariam ditinggal Nana memilih mengakhiri hidupnya ketika Mariam mengunjungi Jamil diam-diam.

Another girl next door, Laila gadis belia sangat dekat dengan Babi (Ayah), pemberani dan pintar namun tidak mendapat kebahagian karena Mammy (Ibu) yang tenggelam dengan kepergian 2 anak lelaki nya yang kemudian Syahid dimedan jihad. Temen setianya, Tariq teman masa kecil yang selalu berada di sisinya walaupun pincang namun Laila menaruh hati pada Tariq, sampai kemudian mereka terjebak dalam cinta terlarang..*halah* dan berpisah karena perang.

Laila dan Mariam dipertemukan nasib kehilangan keluarga. Walau sempat menjadi musuh karena Laila menjadi madu Mariam, namun penindasan Rasheed membuat mereka bersatu.


Buku ini dibagi empat bagian.., saya jatuh cinta *taelah, jatuh cinta* ketika membaca bagian pertama tentang Mariam. Apalagi ketika bagian ekspekstasinya yang sangat tinggi terhadap Jamil pudar dalam sehari dan ketika membaca bagian Nana , sang Ibu, bunuh diri mendapati kenyataan Mariam pergi menemui Jamil secara diam2. *sigh*

Penuh kejutan walau alur cerita agak lambat tapi saya menikmati setiap detail cerita. Perang di Afghan, kondisi yang tidak menguntungkan buat para wanita.Agak kelam tapi buku ini banyak pesan Moral. Agak tidak biasa ketika pengarang bercerita dua tokoh dalam satu buku....,.sempet binun pas baca Bagian kedua kok tiba2 tokoh Mariam hilang, ternyata dipertemukan kembali di Bagian ketiga. sesuatu yang baru buat saya.

Sang pengarang, Khaled Hosseni..mampu membuat saya terjun kesetiap konflik tokoh walau dengan kalimat yang agak rumit..*he..he..*. jadi pengen beli Kite Runnernya nih. Yang konon katanya best seller di bebrapa negara, jadi nyesel kenapa ga beli juga pas Gramedia sale 30% itu yah?

8 komentar:

  1. Gini neh enaknya ngempi. Kagak usah beli bukunya, dah dapat resensinya. Mayaaan. minimal, kalo ada yang tanya orang, gak bolot2 amat. Hehehe

    BalasHapus
  2. yakk...bagoeess,
    Who's Nextt....? he..he..

    BalasHapus
  3. apalagi enaknya kalo mbak Elly beliin Inna buku buat direview....

    BalasHapus
  4. yup, novel ini bagus, tapi sentimen sama talibannya masih sama kayak kite runner :)

    BalasHapus
  5. kenapa sentimen yah Mbak? karena pengarangnya kah??

    BalasHapus
  6. bisa jadi hosseini punya "pengalaman buruk" ttg taliban. wallahu'alam ya. soalnya di situ taliban gak ada baik2nya sama sekali. sadis, kejam. di novelnya debora ellis (breadwinner), taliban malah digambarkan lebih manusiawi.

    BalasHapus
  7. oh gitu yah MBak....
    tapi gambaran sama banget ama yang di film OSAMA itu loh mbak....

    BalasHapus