Rating: | ★★★★ |
Category: | Books |
Genre: | Literature & Fiction |
Author: | Djenar Maesa Ayu |
sebelum beli buku ini saya mudenk dengan judul buku Djaner yang lain, "jangan main-main (dengan alat kelaminmu) " saya pinggirkan jauh-jauh. terlalu vulgar akhirnya saya pilih buku ini, saya pikir aman. ternyata eh ternyata. he..he..
ceritanya sendiri ga vulgar sih, tapi Djenar mampu membungkus kata-kata seks dan temennya dalam kiasan dan analogi yang tidak sempet saya pikirkan sebelumnya. contoh ketika cerpen "lintah" apa yang ada dalam pikiran anda ketika membaca kalimat berikut ini?:
" Ibu saya memelihara seekor lintah, lintah itu dibuatkan sebuah kandang yang mirip sperti rumah boneka berlantai dua, lengkap dengan tempat tidur......"
what comes first in my mind sih emang LINTAH si binatang itu. tapi..kalimat-kalimat berikutnya menunjukkan kalo lintah itu adalah "piaran" sang ibu. kecemburuan "saya" terhadap "lintah" digambarkan sempurna dengan beralihnya kasih sayang ibu dari "saya" ke "lintah". "lintah" persis seperti lintah menghisap, menggigit dan menyelinap
terus ada apa dengan cerpen " mereka bilang saya monyet"? .
ah..cerita seru. semua manusia digambarkan berdasarkan sifatnya. lelaki dan perempuan yang pacaran ditoilet digambarkan sebagai buaya dan kalajenking masing2 masih berkepala manusia.ada si Kepala babi, kepala Kuda, kepala sapi, kepala anjing, banyak lagi binatang-binatang lain. dan monyetnya snediri adalah "saya".
perselingkuhan rumit diceritakan Djenar lewat kutipan sms + dan - dalam cerpen Wong Asu.
buku menarik meski bikin jidat berkerut-kerut, Beda.
*foto diunduh semena-mena dari gugel
Djenar Maesa Ayu? sy kurang suka neeeh...hihi...terlalu feminis...:)
BalasHapushe..he.
BalasHapusno comment ah..:-P
mungkin bagi penikmat dan penggemar sastra boleh lah, tapi kalo dibuat ambil hikmah dan pelajaran kayaknya masih banyak yang lebih bagus dan bermanfaat daripada buku ini,,, sebab sering aku liat orang seperti Djenar , Ayu Utami dst... adalah orang-orang yang rada alergi ama yang berbau Islam, liat aja resistensi mereka dalam menggalang masa untuk menetang RUU Pornografi.
BalasHapusudah di film-in kan nih novel, bintangnya Tora Sudiro.
but i think masih banyak buku-buku sastra yang sopan dan bergizi daripada buku mereka, hehe ini penilaianku, aja, mana yang bisa mendekatkan aku kepada kebenaran dan kepada Allah itulah yang baik untuk dibaca, daripada buang waktu hehehe ntar kapok dah abiz baca kalo isinya gitu-gitu duank. aduwh kebanyakan nih mbak komenku .. maaaapp.. :)
BalasHapusmakasih masukannya Dam.
juga untuk mbak Ike...
inna beli buku karena penasaran aja kok. :-(